- Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa)Prov. Nangroe Aceh Darussalam
- Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
- Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
- Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
- Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
- Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
- Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
- Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
- Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
- Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
- Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman)Prov. Jawa Barat
- Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
- Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
- Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
- Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)Prov. Jawa Timur
- Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
- Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kalimantan Barat
- Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
- Resimen Mahasiswa Suranata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
- Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
- Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
- Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
- Resimen Mahasiswa Wolter Monginsidi (Men Wolter Monginsidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
- Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)Prov. Sulawesi Tenggara
- Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku)Prov.Maluku dan Maluku Utara
- Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men Maha Candra)Prov. Papua
- Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men Maha Dharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
- Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
- Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
- Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo
Thursday, 22 May 2014
Nama-nama SKOMEN (MENWA di tingkat Provinsi) di Republik Indonesia
Semboyan
Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan". Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan
Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan,
keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur
atau pun yang sejenis.
Warna Kebanggaan
Resimen Mahasiswa Indonesia menggunakan baret ungu. Dalam aplikasinya di lingkungan Menwa, warna ini mempunyai arti :
- Mulia
- Berpengetahuan
- Terpelajar
Komponen lambang Garuda
- Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7 (tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
- Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam genggaman burung garuda dengan warna putih.
- Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan di tengah warna merah “ Widya Castrena Dharma Siddha”.
- Perisai yang menjadi alas warna hitam.
Makna
- Bintang di kanan berarti cita-cita yang luhur, baik dan benar.
- Bulu sayap berjumlah 13, ekor 6 dan leher 59 (13 Juni 1959 = tahun kelahiran resimen mahawarman).
- Perisai berarti sebagai komponen pertahanan Negara.
Komponen Lambang Sembilan Unsur
- Perisai Segilima menggambarkan keteguhan sikap
- Padi dan Kapas menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
- Bintang, Sayap Burung, Jangkar dan Lambang Polri menandakan bahwa Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
- Pena dan Senjata melambangkan pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
- Buku Tulis menyatakan bahwa tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, selain melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.
Wednesday, 21 May 2014
Sejaarah Resimen Mahasiswa Indonesia
Tanggal 13 Juni - 14 September1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan home-front dan bila perlu ikut memanggul senjata ke medan laga. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi.
Pada tanggal 19 Desember1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RIBung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswanya.
Isi Trikora:
Pantjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
Gagalkan Negara Boneka Papua
Adakan Mobilisasi Umum
Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.
Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :
Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.
Pada Februari1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL. 12 Juni1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. NasutionJenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.
Saturday, 3 May 2014
tak mungkin menyalahkan waktu
tak mungkin menyalahkan keadaan
kau datang di saat ku sendiri
semakin ku menyayangimu
semakin ku harus melepasmu dari hidupku
tak ingin lukai hati
kita tak mungkin trus bersama
biarkan ini menjadi kenangan
dua hati yang tak pernah menyatu.
maafkan aku yang membiarkanmu
masuk ke dalam hidupku ini
maafkan aku yang harus melepasmu
walau ku tak ingin
#perahukaret
Subscribe to:
Posts (Atom)